Indonesia adalah negara melimpah akan sumber daya alamnya. Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah tersebut harus dilakukan dengan baik. Jika pemanfaatan sumber daya alam dalam sektor pertanian dalam dilaksanakan dengan baik, beberapa target dan permasalahan negara dapat terpenuhi seperti swasembada pangan, pengurangan jumlah pengangguran, dan bahkan dapat membantu dalam sektor perekonomian negara.
Tetapi kenyataannya, pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia belum dilaksanakan dengan baik, dilihat dari kebutuhan pangan yang tidak terpenuhi, tidak meratanya kesejahteraan sosial dan sederet permasalahan lainnya. Beberapa penyebabnya adalah pembangunan yang tidak merata, semakin minimnya lahan pertanian dan pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dibendung yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pangan dan lahan kosong untuk pemukiman warga. Oleh karena itu, pemerintah sangat berperan penting untuk menghadapi permasalahan ini, mulai dari kebijakan – kebijakan yang dapat mempertahankan lahan pertanian, penstabilan harga pasar agar tidak terjadi lonjakan harga di pasar, hingga sarapa prasarana untuk mendukung dan meningkatkan hasil pertanian.
Hubungan Manusia dengan Sumber Daya Alam
Seperti yang telah diketahui,
manusia dan sumber daya alam tidak dapat dipisahkan. Manusia sangatlah
bergantung pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya untuk bertahan hidup,
baik digunakan secara langsung atau diolah terlebih dahulu. Sumber daya alam
sendiri dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan tetap
memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya selain itu sumber daya
alam memiliki peran ganda yaitu, sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sebagai
penopang sistem kehidupan (Hanafie, 2010:62). Hubungan manusia dengan sumber daya
alam mencakup banyak hal, dan pada bidang pertanian beberapa contohnya adalah penggunaan lahan untuk pertanian dan penggunaan air untuk irigasi pertanian.
Pertumbuhan
Penduduk di Indonesia
Pertumbuhan penduduk, Pertumbuhan penduduk di Indonesia
dapat di lihat dari hasil setiap sensus rutin yang dilaksanakan setiap tahun
kelipatan 10. Dari tabel hasil sensus di bawah, setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Pada tabel dibawah, dari tahun 1971 hingga 2010 terjadi kenaikan
hingga 100%. Pertumbuhan penduduk yang tak terkendali ini disebabkan oleh
tingkat kelahiran yang tinggi. Pertumbuhan penduduk ini sangatlah berpengaruh
pada sektor pertanian, karena permintaan bahan pangan akan sebanding dengan
jumlah penduduk yang ada. Pertumbuhan penduduk di Indonesia akan sangat
mempengaruhi jumlah lahan pertanian yang tersedia. Berikut data hasil sensus
oleh BPS.
Tabel
Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Provinsi (Jiwa) Hasil dari
Sensus Penduduk yang di lakukan oleh BPS.
No.
|
Provinsi
|
Tahun
|
||||
1971
|
1980
|
1990
|
2000
|
2010
|
||
1
|
Aceh
|
2.008.595
|
2.611.271
|
3.416.156
|
3.930.905
|
4.494.410
|
2
|
Sumatera Utara
|
6.621.831
|
8.360.894
|
10.256.027
|
11.649.655
|
12.982.204
|
3
|
Sumatera Barat
|
2.793.196
|
3.406.816
|
4.000.207
|
4.248.931
|
4.846.909
|
4
|
Riau
|
1.641.545
|
2.168.535
|
3.303.976
|
3.804.232
|
5.538.367
|
5
|
Jambi
|
1.006.084
|
1.445.994
|
2.020.568
|
2.413.846
|
3.092.265
|
6
|
Sumatera Selatan
|
3.440.573
|
4.629.801
|
6.313.074
|
6.899.675
|
7.450.394
|
7
|
Bengkulu
|
519
|
768
|
1.179.122
|
1.567.432
|
1.715.518
|
8
|
Lampung
|
2.777.008
|
4.624.785
|
6.017.573
|
6.741.439
|
7.608.405
|
9
|
Kep. Bangka
Belitung
|
-
|
-
|
-
|
900.197
|
1.223.296
|
10
|
Kepulauan Riau
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1.679.163
|
11
|
DKI Jakarta
|
4.579.303
|
6.503.449
|
8.259.266
|
8.389.443
|
9.607.787
|
12
|
Jawa Barat
|
21.623.529
|
27.453.525
|
35.384.352
|
35.729.537
|
43.053.732
|
13
|
Jawa Tengah
|
21.877.136
|
25.372.889
|
28.520.643
|
31.228.940
|
32.382.657
|
14
|
DI Yogyakarta
|
2.489.360
|
2.750.813
|
2.913.054
|
3.122.268
|
3.457.491
|
15
|
Jawa Timur
|
25.516.999
|
29.188.852
|
32.503.991
|
34.783.640
|
37.476.757
|
16
|
Banten
|
-
|
-
|
-
|
8.098.780
|
10.632.166
|
17
|
Bali
|
2.120.322
|
2.469.930
|
2.777.811
|
3.151.162
|
3.890.757
|
18
|
Nusa Tenggara Barat
|
2.203.465
|
2.724.664
|
3.369.649
|
4.009.261
|
4.500.212
|
19
|
Nusa Tenggara Timur
|
2.295.287
|
2.737.166
|
3.268.644
|
3.952.279
|
4.683.827
|
20
|
Kalimantan Barat
|
2.019.936
|
2.486.068
|
3.229.153
|
4.034.198
|
4.395.983
|
21
|
Kalimantan Tengah
|
702
|
954
|
1.396.486
|
1.857.000
|
2.212.089
|
22
|
Kalimantan Selatan
|
1.699.105
|
2.064.649
|
2.597.572
|
2.985.240
|
3.626.616
|
23
|
Kalimantan Timur
|
734
|
1.218.016
|
1.876.663
|
2.455.120
|
3.553.143
|
24
|
Sulawesi Utara
|
1.718.543
|
2.115.384
|
2.478.119
|
2.012.098
|
2.270.596
|
25
|
Sulawesi Tengah
|
914
|
1.289.635
|
1.711.327
|
2.218.435
|
2.635.009
|
26
|
Sulawesi Selatan
|
5.180.576
|
6.062.212
|
6.981.646
|
7.043.869
|
8.034.776
|
27
|
Sulawesi Tenggara
|
714
|
942
|
1.349.619
|
1.821.284
|
2.232.586
|
28
|
Gorontalo
|
-
|
-
|
-
|
835.044
|
1.040.164
|
29
|
Sulawesi Barat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1.158.651
|
30
|
Maluku
|
1.089.565
|
1.411.006
|
1.857.790
|
1.205.539
|
1.533.506
|
31
|
Maluku Utara
|
-
|
-
|
-
|
785.059
|
1.038.087
|
32
|
Papua Barat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
760.422
|
33
|
Papua
|
923
|
1.173.875
|
1.648.708
|
1.751.001
|
2.833.381
|
INDONESIA
|
119.208.229
|
147.490.298
|
179.378.946
|
206.264*595
|
237.641.326
|
Sumber : Badan Pusat Statistik (2010)
Kebutuhan Pangan dan Ketahanan Pangan
Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan manusia yang diperuntukkan konsumsi
yang meliputi sumber hayati produk pertanian, perebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah (UU Pangan
No 18 2012, PP No 17 2015).
Ketahanan Pangan adalah
kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, dan tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan (UU Pangan No 18 2012). Ketahanan pangan yang
baik adalah terpenuhinya kebutuhan pangan suatu negara hingga individu individu
dari hasil produksi dalam negeri. Jadi untuk meningkatkan mutu ketahanan pangan
negara.
Produksi Pertanian
Tabel Produksi Padi dan Tanaman Palawija 2014-2015
No.
|
Jenis Komoditi
|
Tahun (ribu ton)
|
Pertumbuhan 2015 terhadap 2014 (%)
|
|
2014
|
2015
|
|||
1
|
Padi
|
70.846
|
75.398
|
6,42
|
2
|
Jagung
|
19.008
|
19.612
|
3,18
|
3
|
Kedelai
|
955
|
963
|
0,85
|
4
|
Kacang Tanah
|
639
|
605
|
-5,42
|
5
|
Kacang Hijau
|
245
|
271
|
10,99
|
6
|
Ubi Kayu
|
23.436
|
21.801
|
-6,98
|
7
|
Ubi Jalar
|
2.383
|
2.298
|
-3,57
|
Sumber: Badan Pusat
Statistik (2015)
Pada tahun 2015 produksi padi di
Indonesia meningkat sebesar 6,42%. Demikian pula pada produksi jagung, kedelai,
dan kacang hijau masing-masing sebesar 3,18%; 0,85%; 10,99%. Sebaliknya, pada
komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar justru mengalami penurunan
masing-masing turun
sebesar 5,24%; 6,98%; 3,57%.
Peran Iklim Terhadap Produksi Pertanian
Iklim
adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama minimal 30
tahun sifatnya tetap. Iklim merupakan salah satu sumber daya alam yang memegang
peranan penting dalam bidang pertanian. Untuk mengetahui keadaan iklim perlu
dipelajari klimatologi pertanian. Guna klimatologi dalam pertanian terbentang
di antara lapisan tanah sedalam perakaran tanaman sampai dengan
lapisan udara. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tergantung kepada
lingkungan alam dan iklim. Iklim memiliki beberapa unsur yang terdiri atas,
radiasi matahari, suhu, kelembapan, dan awan. Radiasi matahari merupakan sumber energi
bagi peristiwa-peristiwa penting kehidupan terutama bagi tanaman yakni untuk
fotosintesis. Suhu pada iklim berpengaruh penting pada kondisi tanah dan
pertumbuhan tanaman. Jika suhu yang diberikan optimal maka pertumbuhan tanaman
juga akan maksimal. Kelembapan berpengaruh pada perkembangan organisme jamur
dan penyakit pada tumbuhan. Unsur-unsur iklim tersebut berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Kartasapoetra et al., 1987:18-29).
PERTANIAN DI INDONESIA
Pertanian di Indonesia merupakan
salah satu sektor dalam meningkatkan perekonomian para petani, serta untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Kondisi sosial budaya petani merupakan masalah utama dalam fungsi sektor
pertanian. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan produktivitas para petani di
Indonesia, antara lain luas lahan yang dimiliki, serta kebijakan pemerintah
juga berpengaruh terhadap keberhsilan pertanian di Indonesia. Sektor pertanian
di Indonesia perlu perhatian yang lebih agar dapat menghasilkan bahan pangan
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan dapat meningkatkan
pendapatan para petani Indonesia (Soetrisno, 2002:3).
Saat ini 75% penduduk Indonesia
tinggal di wilayah pedesaan, 54% di antaranya menggantungkan hidup pada sektor
pertanian dengan tingkat pendapatan yang relatif rendah, karena didominasi oleh
petani yang mempunyai luas tanah kurang dari 0,5 ha. Sebagian besar petani di
Indonesia, yakni 40,73% berpendidikan sekolah dasar; 4,62% berpendidikan SLTA;
dan hanya 0,39% berpendidikan akademi/universitas. Dan 47,33% tidak
berpendidikan dan tidak tamat SD. Dengan rata-rata usia, sebesar 15,1 juta
orang (76,2%) berusia 25-54 tahun dan petani yang berusia
>55 tahun mencapai 4,2 juta atau 21,46%. Umur rata-rata petani Indonesia
yang cenderung tua berpengaruh terhadap produktivitas sektor pertanian di
Indonesia, dan petani yang berusia tua biasanya cenderung bersifat konservatif
dalam menyikapi perubahan atau inovasi teknologi (Soetrisno, 2002:3-5).
B. Ekonomi Pertanian dan Sosiologi Pedesaan
Negara Indonesia adalah negara pertanian, ini
berarti Negara Indonesia mempunyai peranan penting dari seluruh perekonomian
nasional. Mayoritas penduduk Indonesia yang bermata pencaharian petani
sangatlah bergantung pada negara ini. Ekonomi pertanian membahas tentang
perilaku pertanian
dalam kehidupan pertaniannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
ekonomi pertanian lebih membahas terhadap produksi, pemasaran, dan konsumsi
produk pertanian. Selain itu juga membahas tentang analisis ekonomi, hubungan
antara faktor-faktor produksi, dan hasil produksi pertanian (Hanafie, 2010:5).
Sosiologi pedesaan merupakan salah satu dasar ilmu social yang penekanannya
pada keadaan sosial
petani pedesaan sebagai penghasil pangan pada sektor pertanian. Bidang kajian ini
menekankan pada masyarakat pedesaan dan segala dinamikanya yang mencakup
struktur sosial,
proses sosial,
mata pencaharian, pola perilaku, serta berbagai transformasi ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain itu juga membahas keadaan petani dan pertanianya di
pedesaan (Rahardjo, 1999:12).
C. Pengelolaan SDM di Bidang Pertanian
Kegiatan pertanian secara alami melibatkan
sumberdaya manusia (petani) yang cukup banyak, serta sarana produksi dan
permodalan yang cukup besar. Selain itu juga sangat berhubungan erat dengan
sumber inovasi teknologi dan informasi mulai dari hulu sampai hilir. Petani
adalah tenaga kerja yang mampu melakukan kegiatan untuk
produksi barang dan jasa dengan kemampuan psikis dan fisik secara optimal
dengan tujuan produktif. Rendahnya mutu SDM di Indonesia menyebabkan lemahnya
kualitas produk yang telah dihasilkan. Untuk meningkatkan kualitas produksi
dalam sektor pertanian, perlu ditingkatkan usaha-usaha pembinaan, pengembangan,
dan pemanfaatan SDM, meningkatkan pengadaan pangan dan mutu gizi, meningkatkan
pelayanan kesehatan, memperbaiki fasilitas umum, serta meningkatkan pendidikan
dan pelatihan kerja. Sempitnya lapangan pekerjaan serta rendahnya kualitas SDM
ini mengakibatkan banyak dari mereka memilih untuk menjadi petani (Hanafie, 2010:71-73).
D. Pengelolaan SDA di Bidang Pertanian
Pengelolaan sumber daya alam sangat mempengaruhi
bagaimana kelangsungan kehidupan masyarakat. Sumber daya alam adalah segala
unsur alam, baik dari lingkungan abiotik maupun biotik yang dapat digunakan
untuk menghasilkan barang, dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sumber daya alam dapat dibedakan meliputi, sumber daya alam yang dapat di
pulihakan, seperti, tanah, air, hutan, padang rumput, dan populasi hutan. Untuk
sumber daya alam fisik misalnya, tanah, air, dan udara. Sumber daya alam yang
berperan dalam pertanian adalah tanah atau lahan, matahari, udara, dan air.
Tanah dikatakan sumber daya alam terpenting karena akan menentukan jenis
tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang untuk produksi tanaman. Jadi, sumber
daya alam sangat berperan penting dalam pengembangan sektor pertanian sehingga
kita harus mampu menjaga, melestariakan dan meningkatkan sumber daya alam yang
ada. Berperilaku bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam sangatlah diperlukan
dalam hidup ini
(Hanafie,2010:51-52).
Sumber:
- Bonus Demografi Prestasi Emas BKKBN. 2015. Pertumbuhan Penduduk. http://www.kompasiana.com/jokoade/bonus-demografi-prestasi-emasbkkbn_54f422c5745513972b6c879b [15 September 2016].
- Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
- Kartasapoetra, G., A.G. Kartaspoetra, dan M. Sutedjo. 1987. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: PT. Bina Aksara.
- Kementrian Pertanian. 2014.Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Statistik Penduduk 1971 – 2015. http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/publikasi_Statistik_Penduduk_2010-2015.pdf.
- Kementerian Pertanian. 2015. Produksi, Luas Pnaen, dan Produktivitas Padi dan Palawija di Indonesia. http://www.pertanian.go.id/Indikator/tabel-1-prod-lspn-prodvitas-padi-palawija.pdf.
- Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.
- Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan. http://perundangan.pertanian.go.id/admin/p_pemerintah/PP%20No.17-%202015%20Ketahanan%20Pangan%20Gizi.pdf.
- Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
- Soetrisno, L.2002. Paradigma Baru Pembangunan Pertanian. Yogyakarta: KANISIUS.
- Undang – Undang Pangan No 18 Tahun 2012 http://www.bulog.co.id/dokumen/pp/PP_17_2015_KPG.pdf.
Sumber gambar: http://www.hijauku.com
Jika ada pertanyaan, kritik maupun saran silahkan hubungi kami melalui halaman kontak. Terima kasih telah mengunjungi Rumpun Info, apabila berkenan silahkan untuk meninggalkan komentar di setiap postingan dan jangan lupa untuk mampir kembali. []
EmoticonEmoticon